Bismillahirrahmanirrahim…
Iseng aja mau nulis karena merasa
aja ngeliat blog orang kok rame bener. Blog sendiri malah sepi pi dan lama
nggak keurus. Hehe apakah Cuma pengen punya aja? Yaa gpp lah daripada nggak
punya dan nggak penah menulis untuk bebagi kepada orang lain?
Oke start here. Gua akan berbagi
pengalaman gua terkait apa yang udah gua jalani beberapa hari lalu. Memeriksakan
gigi ke orthodentis yang niatnya sih emang mau pasang behel, bukan gaya gayan
sih, Cuma memang gua merasa sudah butuh karena gigi gua yang mulai nggak rata
dan berantakan. Well sebenernya gua juga nggak pengen pasang behel, kalo
menurut kebanyakan orang banyak tren pakai behel dan itu “kekinian” makanya
banyak tukang tukang gigi yang menawarkan jasanya untuk memasang behel, tapi
tunggu dulu, apakah mereka itu kompeten? Hmm mending fikir fikir lagi. Oke cukup
lah pengantar cerita gua, sekarang gua akan ceritain proses gua.
Sudah
cukup lama Ya mungkin 2 mingguan lah, gua melakukan konservasi (perawatan gigi)
sederhana melalui puskesmas terdekat rumah gua untuk sekedar menambal gigi yang
berlubang, chek gigi apakah harus ada yang di cabut dsb. Hal ini emang gua
lakuin sengaja, biar saat nanti ke spesialis ortho setidaknya gigi gua sudah
ada perawatan. Sebelum gua survei ketempat untuk periksa ortho, gua sempetin
cari referensi seadanya dan yang gampang sih gua menemukannya dari orang orang
terdekat gua, seperti teman gua. Bertanya kesana kemari, apa aja kira kira
persiapannya, budget jangan sampai lupa, karena ini hal yang mendasar hehe. Jadi
sebelum lu ingin menentukan lu mau pake behel atau nggak check budget kalian,
dan seberapa besar budget kalian, hal
ini harus kalian lakuin karena kata temen gua kalo udah pasang behel harus siap
kesana kemari untuk perawatan.
Hari
itu kari kamis, 14 januari 2016 gua udah janjian sama temen gua yang baru aja
lulus dari kedokteran gigi UI, tapi belum koas. Niat gua mengajak dia adalah
biar gua tau step step dan langkah apa aja yang harus gua tempuh. Oiya kali gua
periksa di RSGM UI ya kawan kawan RSGM (rumah sakit gigi dan mulut) milik UI,
jadi dokter dokter disana adalah murni anak UI, ada yang masih KOAS, ada yang
lagi ambil Spesialis untuk S2 dsb.
Pukul 10.00 gua melakukan registrasi
awal, karena gua belum pernah jadi gua harus mengisi beberapa form pendaftaran
dulu, bayar registrasi dan pendaftarannya cukup terjangkau kok, Rp. 15.000
kalian udah bisa jadi member disana. Setelah itu menunggu giliran dipanggil,
nggak lama kok karena kebetulan juga yg periksa hari itu sedikit dan tambahan
lagi, soalnya kalo di RSGM itu buka registrasi Cuma dari jam 08.00-11.00.
giliran gua dipanggil, dan itu adalah ruangan pertama yang semua orang akan
masuk kedalam sana untuk konsultasi dulu. Saat masuk, langsung ditanya
keluhannya apa sama dokternya, dan gua jawab “gigi saya berjejal, dan tidak
rata dok, kira kira perawatan apa yang cocok ya? “ nah seketika si dokter
bilang, “oh ortho aja” tapi sebelumnya gigi gua di check apakah ada yang harus
dicabut atau hal lain yang harus dilakukan sebelum melakukan tindakan ortho. Oiya
anyway ortho itu Bahasa kedokterannya untuk memasang kawat gigi/behel yaa. Nah setelah
di check, emang saat di puskesmas gua melakukan konservasi (perawatan gigi)
masih ada gigi gua yang caries, dan crown di gerahamnya sudah habis, waktu itu
gua memutuskan untuk segera dicabut aja pas di puskesmas, tapi kata dokter di puskemasnya
jangan dulu, karena kira kira geraham gua yang caries ini masih bisa
dipertahankan atau emang harus dicabut dan langsung konsultasi sama dokter yang
akan nanganin ortho nanti, begitu katanya. Well balik ke cerita awal, setelah
gua diperiksa, dan disarankan untuk melakukan ortho, dokter tsb langsung ngasih
surat rujukan ke dokter ortho dan foto dental.
Awalnya gua langsung ke lantai 2
untuk foto dental dulu, karena ada 2 gigi gua yang caries dan abis ditambel
tadi mau di foto lalu di check apakah masih bisa di pertahankan atau tidak. 1
gigi untuk foto Rp.15.000 dan gua 2 gigi jadi gua bayar Rp 30.000. ini
terbilang murah ya guys, karena nggak semua RS/klinik gigi ada fasilitas ini,
dan kalaupun ada kemungkinan harganya jauh lebih mahal. Di RSGM UI semua masih
terjangkau.
Setelah gua dapet fotonya gua balik
lagi ke dokter awal, dan hasilnya adalah gigi geraham kiri bawah gua emang harus
dicabut, dan yang kanan bawah harus di konservasi lagi. Setelah konsultasi
selesai, gua langsung diarahin ke lantai 2 gedung c, itu tempat ortho. Nunggu giliran
dipanggil, sempetlah gua berbincang dengan ibu ibu berumur 73 tahun yang masih
bugar dia sharing ke gua tentang perawatan gigi dia selama di RSGM ini.
Beliau bilang kalo di RSGM UI ini enak, karena
pengerjaannya detail, dan yang megang langsung adalah ahlinya, bukan sekedar
seperti tukang gigi yang ada di pinggir pinggiran jalan. KONSULTASI gratis
tis,,, jadi kalo di RSGM UI ini kalian Cuma bayar pengganti bahan, fasilitas
alat, dll kalo jasa feedbacknya ke dokternya sendiri. Karena rata rata dari
mereka adalah masih mahasiswa yang lagi ambil specialist (biasa disebut
residen), jadi tetep mereka udah dokter lulusan S1, tapi lagi ambil specialist lagi
untuk s2. Coba bayangin kalo di RS/klinik lain, sekali konsultasi aja bisa
menghabiskan uang yang cukup, padahal belum diapa apain tuh, apalagi kalo udah
di apa apain. Hehe bahkan dari cerita si ibu tadi yang dia share ke gua, anak
dia konsultasi di salah satu rumah sakit lain, bisa sampe RP. 350.000 itu
hanyaa konsultasiii broo. Hmm lumayan juga kaan. Nah si ibu itu tadi pernah
juga pasang gigi palsu d rumah sakit lain, alhasil nggak nyaman gigi yang
dipakai dan mahal pula, akhirnya si ibu ini nggak pake tuh gigi palsu. Beliau bilang
udah mahal mahal tapi nggak nyaman. Beda kaya pelayanan di RSGM UI ini, disini
para dokternya masih muda dan keliatan sih smart smart tambahan lagi mereka itu
sangat ramah dan baik jadi membuat makin betah.
Nama gua dipanggil, akhirnya gua
masuk keruangan ortho, dan ruangan itu tuh luas banget dan disana ada beberapa
dokter dan kursi periksanya. Saat itu gua diperiksa sama dokter muda berhijab
dan cantik lagi hehe dia nanya keluhan gua, dan kenapa pakai behel. Dan si
dokter mengechek kembali setelah di check dan melihat konturnya, ya memang gpp
kalo dipakein behel. Dan pada akhirnya
gua suruh nulis biodata dulu, dan tunggu konfirmasi selanjutnya ke dokter siapa
yang bakal nanganin gua. I call this in waiting list time :’( iya bener,
waiting list. Karena mereka harus melakukan plotting pasien dan dokternya ada
banyak hampir 40 orang lebih untuk nanganin spesialis ortho, jadi pemberkasan
harus disiapkan dan dirapihkan sebaik mungkin agar pasien pasienya nggak saling
ketuker, atau bahkan dokternya yang ketuker, hehehe
Jadi untuk sekarang gua lagi dalam
masa “menunggu” di calling sama RSGM nya untuk janjian sama dokternya
RATE HARGA
Untuk rate harga sendiri ada 5,5
juta, 8 juta dan 10 juta broo, dan itu tergantung tingkat keparahan si
penderita dan bisa dicicil katanya itu bisa langsung berurusan sama dokternya
masing masing. Kalo kasus gua adalah kasus ringan jadi kemungkinan 5,5 juta. Dengan
harga yang segitu dengan perawatan, pelayanan dan detailnya gua rasa sih worth
it, karena inget lagi, pasien disini Cuma bayar untuk pengganti material aja. Nggak
bayar jasa si dokter karena mereka juga butuh kita untuk praktek dan laporannya
dalam menempuh pendidikan s2. Enak sihh sama sama diuntungkan, dan ga perlu khawatir karena kita ditangani
langsung sama ahlinya dari universitas ternama pula yang ga diragukan lagi
akreditasi dan outputnya.
Oiya tambahan dari info info hari
itu yang gua dapet beberapa rate harga seperti cabut gigi Rp. 70.000, Scalling/
Pembersihan karang gigi Rp. 40.000, foto dental Rp. 15.000 per gigi (foto
dental ini Cuma untuk gigi mana yang perlu dilakukan foto kok, jadi bukan semua
gigi di foto), Foto panorama gigi Rp.30.000. emm so far masih itu aja sih yang
gua tau karena itu masih hari pertama gua,
Okee tunggu next story part 2 nya ya.. kalo gua udah
di calling sama RSGM nya.
Semoga bermanfaat,
Cheers!!