Aku pecinta pelangi. Lengkungan warna-warni yang muncul di langit yang baru cerah membiru sehabis gelap kelabu karena menumpahkan hujan. Lengkungan yang sering membuat wajah-wajah murung yang kehujanan menyungingkan senyuman yang tak kalah indah dengan lengkungan spektrum warna-warni yang muncul di langit.
Aku pecinta pelangi. Aku selalu suka bagaimana pelangi menceriakan mereka yang kuyup, kebasahan disiram hujan, dan bahkan mereka yang bersembunyi dari hujan. Pelangi seolah membuat mereka yang masih kuyup sisa kehujanan lupa akan tetes-tetes air yang tersisa di tubuh mereka. Pelangi melenyapkan semua ketidaknyamanan dengan pesonanya yang menyihir siapapun yang memandang ke arahnya.
Aku pecinta pelangi. Tapi ada satu yang tak kusuka dari pelangi. Pesona terindahnya hadir setelah hujan dan badai paling besar. Butuh perjuangan untuk menikmati semua pesonanya. Dan pelangi itu pun hanya muncul beberapa saat, tak sebanding dengan lama hujan yang mengantarkannya ke ujung langit. Tapi tetap, aku rela melakukan apapun demi menikmati keindahannya.
Aku pecinta pelangi yang mulai lelah menunggu pelangi. Maka, aku disini berdiri menantang badai. Merasakan tiap tetes hujan yang mengguyur. Aku mau jadi yang pertama menyambut pelangi saat hujan ini pergi. Akan kumasukkan pelangi itu ke dalam kotakku, dan kusimpan baik-baik, untuk kunikmati kapanpun aku rindu. Atau mungkin akan kusewakan, untuk mereka yang juga rindu pelangi
Pelangiku akan bisa dinikmati kapanpun, dimanapun.
Aku pendulang pelangi
Akan kumiliki pelangi itu!
dikutip dari : http://ceritadibah.wordpress.com/2010/03/24/tekad-pecinta-pelangi/
keep smiling :D
E.A.R_
0 komentar:
Post a Comment